Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMP Se Sumbar Kupas 11 Kunci The Powerful of Leadership


Lima Puluh Kota, Sumatera Barat – Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Provinsi Sumatera Barat menggelar rapat paripurna strategis yang berfokus pada peningkatan kompetensi kepemimpinan dan strategi meraih prestasi siswa di tingkat nasional. Acara yang dihelat di Aula Kantor Bupati Lima Puluh Kota, Jumat - Sabtu, 24-25 Oktober 2025, ini menghadirkan Wakil Bupati Lima Puluh Kota, Ahlul Badrito Resha, S.H., M.M., sebagai narasumber utama.

Menjadi pembicara utama, Wakil Bupati Lima Puluh Kota, Ahlul Badrito Resha, memaparkan materi mendalam bertajuk "𝑻𝒉𝒆 𝑷𝒐𝒘𝒆𝒓𝒇𝒖𝒍𝒍 𝒐𝒇 𝑳𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓𝒔𝒉𝒊𝒑". Beliau mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk "membuat orang lain menjadi lebih baik karena kehadiran seorang pemimpin, serta memastikan bahwa dampak positif tersebut tetap bertahan meskipun pemimpin tidak lagi berada di sana".

Ahlul Badrito Resha, yang merupakan lulusan Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang , menekankan bahwa kekuatan kepemimpinan sejati, termasuk yang diajarkan dalam Al-Qur'an, bukanlah sikap otoriter, melainkan kemampuan untuk mendengar, menghargai, dan melibatkan orang lain melalui musyawarah (Syura). "Pemimpin sejati tidak hanya memimpin, tetapi juga membimbing dan menumbuhkan potensi pengikutnya. Ini adalah tentang memberdayakan, bukan memperlemah," tegasnya.

Berikut adalah penguraian mendalam "The Power of Leadership" untuk lingkungan sekolah:

1. 𝐏𝐢𝐦𝐩𝐢𝐧 𝐃𝐢𝐫𝐢 𝐒𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐃𝐚𝐡𝐮𝐥𝐮 (Lead Yourself First)

"Pantaskan dirimu sendiri sebelum memimpin orang lain."

Makna Mendalam: Kepemimpinan di sekolah adalah kepemimpinan teladan (leadership by example). Guru dan staf tidak akan mendengarkan apa yang Anda katakan; mereka akan meniru apa yang Anda lakukan.

Aplikasi di Sekolah:

  • Disiplin Waktu: Jika Anda ingin guru datang tepat waktu, Anda harus hadir lebih awal. Jangan hanya memantau absensi, tapi jadilah orang pertama yang menyapa siswa di gerbang.
  • Pengendalian Emosi: Saat menghadapi keluhan orang tua yang emosional atau siswa yang bermasalah, tunjukkan ketenangan. Cara Anda menangani krisis menjadi standar bagi guru lain dalam menangani masalah di kelas.
  • Pembelajar Seumur Hidup: Jangan hanya menyuruh guru ikut pelatihan. Tunjukkan bahwa Anda juga membaca buku (tentang pendidikan, kepemimpinan), mengikuti seminar, dan terbuka pada ide-ide baru.

2. 𝐁𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧 𝐓𝐢𝐦 𝐇𝐞𝐛𝐚𝐭 (Build a Great Team)

"Rekrut orang-orang hebat, lalu berikan mereka kepercayaan untuk bekerja dengan caranya."

Makna Mendalam: Di sekolah, ini bukan hanya soal merekrut (terutama di sekolah negeri), tapi soal melihat potensi hebat pada guru yang ada dan memberi mereka otonomi.

Aplikasi di Sekolah:

  • Pemberdayaan (Bukan Micromanagement): Percayakan guru untuk mendesain RPP/Modul Ajar mereka. Fokuslah pada hasil (capaian pembelajaran siswa), bukan pada keseragaman format administrasi.
  • Delegasi yang Tepat: Saat menunjuk koordinator P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) atau ketua panitia ujian, berikan mereka wewenang penuh untuk mengambil keputusan. Jangan "mendelegasikan" tapi semua keputusan akhir tetap harus lewat Anda.
  • Lihat Potensi: Guru yang pendiam mungkin adalah pengamat yang hebat, berikan ia tugas menganalisis data asesmen. Guru yang cerewet mungkin hebat dalam membangun relasi, tugaskan ia di bagian humas atau kesiswaan.

3. 𝐒𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐇𝐚𝐝𝐢𝐫 𝐒𝐚𝐚𝐭 𝐃𝐢𝐩𝐞𝐫𝐥𝐮𝐤𝐚n (Be Present When Needed)

"Seorang pemimpin harus siap turun tangan saat tim membutuhkannya."

Makna Mendalam: Ini bukan berarti Anda harus ada di setiap rapat kecil. Ini berarti Anda hadir di momen-momen krusial dan saat tim Anda sedang "terbakar".

Aplikasi di Sekolah:

  • "Turun Gunung": Ketika seorang guru kewalahan menangani kasus disiplin siswa yang berat, jangan hanya berkata, "Itu tugas guru BK." Hadirlah di ruang mediasi. Tunjukkan bahwa Anda back-up tim Anda.
  • Saat Akreditasi/Supervisi: Jangan hanya menuntut laporan. Bekerjalah bersama tim, bahkan jika itu berarti ikut begadang merapikan data. Kehadiran fisik Anda adalah suntikan moral terbesar.
  • Management by Walking Around (MBWA): Sisihkan 30 menit setiap hari untuk berkeliling sekolah. Sapa guru di ruang piket, tanyakan kabar satpam, lihat suasana kelas dari jendela. Ini membuat Anda terlihat aksesibel.

4. 𝐊𝐨𝐦𝐮𝐧𝐢𝐤𝐚𝐬𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐉𝐞𝐥𝐚𝐬 𝐝𝐚𝐧 𝐊𝐨𝐧𝐬𝐢𝐬𝐭𝐞𝐧 (Clear & Consistent Communication)

"Ini adalah kunci untuk memastikan semua orang bergerak ke arah yang sama."

Makna Mendalam: Visi sekolah harus "membumi" dan diulang-ulang. Di sekolah, sering terjadi "misinformasi" antara ruang kepala sekolah, ruang guru, dan ruang kelas.

Aplikasi di Sekolah:

  • Satu Visi: Jika visi sekolah tahun ini adalah "Sekolah Ramah Anak", maka komunikasikan ini di setiap rapat, di mading guru, dan di apel pagi. Setiap kebijakan (misal, aturan seragam) harus dikaitkan kembali ke visi itu.
  • Satu Saluran Resmi: Tentukan saluran komunikasi resmi. Misalnya: "Semua instruksi dinas akan disampaikan HANYA melalui Grup WhatsApp (WAG) Info Sekolah. Diskusi bebas di WAG lain." Ini menghindari simpang siur.
  • Jelaskan "Mengapa": Saat ada kebijakan baru (misal, perubahan jam masuk), jangan hanya umumkan "Apa"-nya. Jelaskan "Mengapa"-nya. "Kita ubah jam masuk agar ada waktu untuk program tadarus bersama, yang sesuai dengan visi religius sekolah kita."

5. 𝐀𝐦𝐛𝐢𝐥 𝐊𝐞𝐩𝐮𝐭𝐮𝐬𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐁𝐞𝐫𝐭𝐢𝐧𝐝𝐚𝐤 (Decide and Act)

"Kumpulkan masukan, putuskan, lalu segera eksekusi tindakan."

Makna Mendalam: Terlalu banyak rapat tanpa keputusan adalah penyakit di banyak organisasi, termasuk sekolah. Pemimpin harus berani memotong "analysis paralysis".

Aplikasi di Sekolah:

  • Rapat Efektif: Mulai rapat dengan agenda yang jelas dan tujuan: "Hari ini kita harus memutuskan 3 hal..." Batasi waktu bicara tiap orang. Setelah masukan cukup, segera simpulkan keputusan.
  • Contoh Kasus: Ada laporan bullying. Jangan menunggu berhari-hari. Segera panggil pihak terkait (korban, pelaku, saksi) di hari yang sama. Kumpulkan data, ambil keputusan (mediasi, sanksi, pembinaan), dan eksekusi.
  • Berani Salah: Lebih baik mengambil keputusan yang 80% benar hari ini daripada menunggu keputusan 100% benar tapi terlambat seminggu.

6. 𝐏𝐫𝐢𝐨𝐫𝐢𝐭𝐚𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐤𝐞𝐫𝐣𝐚𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐧𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 (Prioritize Deep Work)

"Prioritaskan pekerjaan mendalam daripada rapat yang tidak perlu."

Makna Mendalam: Pekerjaan mendalam bagi pemimpin sekolah adalah berpikir strategis, menganalisis data (Rapor Pendidikan), dan merancang program. Ini sering tergerus oleh administrasi dan rapat.

Aplikasi di Sekolah:

  • Blok Waktu: Blok 2 jam di kalender Anda setiap pagi (misal 08.00-10.00) sebagai "Waktu Fokus". Di jam itu, Anda tidak menerima tamu dan hanya mengerjakan hal strategis (misal, merancang program peningkatan literasi).
  • Audit Rapat: Kurangi jumlah rapat. Apakah rapat mingguan benar-benar perlu? Bisakah diganti dengan laporan email? Hormati waktu guru agar mereka bisa fokus mempersiapkan pengajaran.
  • Melindungi Guru: Lindungi jam mengajar guru. Jangan memanggil guru keluar kelas untuk rapat mendadak atau urusan administrasi, kecuali sangat darurat.

7. 𝐅𝐨𝐤𝐮𝐬 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐏𝐞𝐤𝐞𝐫𝐣𝐚𝐚𝐧 𝐁𝐞𝐫𝐝𝐚𝐦𝐩𝐚𝐤 𝐁𝐞𝐬𝐚r (Focus on High-Impact Work)

"Prioritaskan pekerjaan yang paling signifikan..."

Makna Mendalam: Di sekolah, pekerjaan berdampak besar adalah apa pun yang secara langsung meningkatkan kualitas pembelajaran siswa.

Aplikasi di Sekolah:

  • Supervisi vs. Administrasi: Menghabiskan 3 jam untuk supervisi klinis (mengobservasi guru, memberi umpan balik, dan coaching) jauh lebih berdampak daripada 3 jam memeriksa kelengkapan RPP.
  • Prinsip Pareto (80/20): Identifikasi 20% kegiatan yang memberi 80% hasil. Contoh: Membangun komunitas belajar (Kombel) internal yang aktif akan lebih berdampak daripada mengirim 1-2 guru ke seminar mahal.
  • Bimbing Tim: Arahkan guru untuk fokus pada kualitas asesmen (yang diagnostik dan formatif), bukan kuantitas (memberi banyak PR atau ulangan harian).

8. 𝐁𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐔𝐦𝐩𝐚𝐧 𝐁𝐚𝐥𝐢𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐧𝐠𝐚𝐤𝐮𝐚𝐧 (Give Feedback & Recognition)

"Apresiasi dan masukan yang teratur akan memotivasi tim."

Makna Mendalam: Guru adalah profesional yang butuh "bahan bakar" emosional. Apresiasi di depan umum dan kritik yang membangun secara pribadi adalah kuncinya.

Aplikasi di Sekolah:

  • Pengakuan Publik: Puji guru secara spesifik saat apel pagi atau rapat. "Saya ingin mengapresiasi Pak Budi dari kelas 8B. Saya dengar kemarin beliau menggunakan metode role-play yang sangat seru untuk pelajaran Sejarah."
  • Umpan Balik Privat: Setelah observasi kelas, lakukan percakapan 1-on-1. Gunakan metode sandwich: [Positif] "Pembukaan kelas Anda sudah sangat bagus..." [Area Peningkatan] "...Namun, saya lihat siswa di barisan belakang kurang terlibat. Mungkin..." [Positif] "...Tapi secara keseluruhan, manajemen waktu Anda sudah baik."
  • Apresiasi Sederhana: Ucapan "Terima kasih" yang tulus, catatan kecil di meja guru, atau traktiran kopi bisa sangat berarti.

9. 𝐓𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧𝐢 𝐏𝐞𝐫𝐢𝐥𝐚𝐤𝐮 𝐓𝐨𝐤𝐬𝐢𝐤 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐂𝐞𝐩𝐚t (Handle Toxic Behavior Quickly)

"Jangan biarkan perilaku negatif merusak budaya tim."

Makna Mendalam: Satu guru yang sinis, sering bergunjing, atau resisten terhadap perubahan bisa "meracuni" seluruh ruang guru.

Aplikasi di Sekolah:

  • Jangan Abaikan: Jangan membiarkan "gosip" di ruang guru. Jika Anda mendengarnya, segera tegur secara pribadi.
  • Konfrontasi Konstruktif: Panggil guru yang bersangkutan. Sampaikan data, bukan asumsi. "Saya perhatikan, dalam 3 rapat terakhir, Anda selalu menolak usulan program baru. Apa sebetulnya yang menjadi kekhawatiran Anda? Mari kita diskusikan solusinya."
  • Lindungi Budaya: Jika ada guru yang melakukan bullying (ke siswa atau guru lain), ini adalah "garis merah". Tindakannya harus cepat dan tegas, karena ini menyangkut keselamatan psikologis di sekolah.

10. 𝐁𝐞𝐫𝐢 𝐉𝐞𝐝𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐃𝐨𝐫𝐨𝐧𝐠 𝐓𝐢𝐦 (Take Time Off & Encourage)

"Beri jeda dan dorong tim agar terus maju."

Makna Mendalam: Profesi guru sangat rawan burnout. Pemimpin harus menjadi penjaga ritme kerja dan kesehatan mental tim.

Aplikasi di Sekolah:

  • Hormati Waktu Istirahat: Buat aturan main: "Tidak ada WAG pekerjaan di hari Minggu atau di atas jam 20.00, kecuali darurat." Biarkan guru benar-benar istirahat.
  • Perayaan Kecil: Setelah masa-masa berat (misal, selesai Ujian Akhir Semester atau PPDB), adakan acara refreshing sederhana. Makan bersama, potong tumpeng, atau karaoke.
  • Contohkan Jeda: Sebagai pemimpin, Anda juga harus mengambil cuti dan benar-benar libur. Ini memberi sinyal kepada tim bahwa istirahat itu penting dan dibolehkan.

11. 𝐈𝐧𝐯𝐞𝐬𝐭𝐚𝐬𝐢 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐏𝐞𝐫𝐭𝐮𝐦𝐛𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐓𝐢𝐦 (Invest in Team Growth)

"Pemimpin yang hebat berinvestasi pada pengembangan kapasitas anggotanya."

Makna Mendalam: Sekolah yang hebat adalah sekolah yang gurunya terus belajar. Tugas pemimpin adalah memfasilitasi pembelajaran itu.

Aplikasi di Sekolah:

  • Pelatihan Tepat Sasaran: Jangan asal mengirim guru ke pelatihan. Tanyakan dulu, "Anda butuh belajar apa tahun ini?" atau gunakan data supervisi untuk menentukan kebutuhan pelatihan (misal, "Banyak guru kita lemah di asesmen formatif").
  • Anggaran: Alokasikan anggaran (misal dari dana BOS) secara khusus untuk pengembangan profesional guru.
  • Komunitas Belajar (Kombel): Bentuk komunitas belajar internal sekolah. Fasilitasi guru untuk saling mengajar (misal, guru yang jago Canva mengajar guru lain). Ini seringkali lebih efektif dan murah daripada mengundang narasumber eksternal.

Belum ada Komentar untuk "Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMP Se Sumbar Kupas 11 Kunci The Powerful of Leadership"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel