Adab Agar Tilawah Memberi Bekas
Agar Al-Qur’an memberi bekas ke dalam hati, ada
adab-adab yang perlu Anda perhatikan saat membacanya. Berikut ini beberapa adab
yang bisa Anda lakukan.
1. Pilihlah waktu yang terkategori waktu Allah
ber-tajalli kepada hamba-hamba-Nya. Di saat itu rahmat-Nya memancar. Bacalah
Al-Quran di waktu sepertiga terakhir malam (waktu sahur), di malam hari, di
waktu fajar, di waktu pagi, dan di waktu senggang di siang hari.
2. Pilih tempat yang sesuai. Misalnya, di masjid
atau sebuah ruangan di rumah yang dikosongkan dari gangguan dan kegaduhan.
Meski begitu, membaca Al-Qur’an saat duduk dengan orang banyak, di kendaraan,
atau di pasar, dibolehkan. Hanya saja kondisi seperti itu kurang maksimum untuk
memberi bekas di hati Anda.
3. Pilih cara duduk yang sesuai. Sebab, Anda
sedang menerima pesan Allah swt. Jadi, harus tampak ruh ibadahnya. Harus
terlihat ketundukan dan kepasrahan di hadapan-Nya. Arahkan wajah Anda ke
kiblat. Duduk terbaik seperti saat tasyahud dalam shalat. Jika capek, silakan
Anda mengubah posisi duduk. Tapi, dengan posisi yang menunjukkan penghormatan
kepada Kalam Allah.
4. Baca Al-Qur’an dalam keadaan diri Anda suci
secara fisik. Harus suci dari jinabah. Bila Anda wanita, harus suci dari haid
dan nifas. Berwudhulah. Tapi, Anda boleh membaca atau menghafal Al-Qur’an tanpa
wudhu. Sebab, tidak ada nash yang mensyaratkan berwudhu sebagai syarat sah
membaca Al-Qur’an. Bahkan, para ulama menfatwakan boleh membaca Al-Qur’an bagi
wanita yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an saat ia sedang haid atau nifas
dengan alasan darurat.
5. Sucikan semua indera Anda -lidah, mata,
telinga, hati– yang berhubungan dengan tilawah Al-Qur’an dari perbuatan
maksiat. Sesungguhnya Al-Qur’an itu seperti hujan. Batu tidak akan menyerap air
hujan. Air hujan hanya berinteraksi dengan lahan yang siap menyerap segala
keberkahan. Jadi, jangan Anda bungkus lidah, mata, telinga, dan hati dengan
lapisan masiat, dosa, dan kemunkaran yang kedap dari limpahan rahmat membaca
Al-Qur’an.
6. Hadirkan niat yang ikhlas hanya kepada Allah
swt. Dengan begitu tilawah yang Anda lakukan akan mendapat pahala. Ketahuilah,
amal dinilai berdasarkan niat. Sedangkan ilmu, pemahaman, dan tadabbur adalah
nikmat dan rahmat yang murni dari Allah. Dan rahmat Allah tidak diberikan
kepada orang yang hatinya bercampur aduk dengan niat-niat yang lain.
7. Berharaplah akan naungan dan lindungan Allah
swt. seperti orang yang kapalnya sedang tenggelam dan mencari keselamatan.
Dengan perasaan itu Anda akan terbebas dari rasa memiliki daya dan upaya, ilmu,
akal, pemahaman, kecerdasan, serta keyakinan secara pasti. Sebab, kesemuanya
itu tidak akan berarti tanpa Allah swt. menganugerahkan tadabbur, pemahaman,
pengaruh, dan komitmen untuk beramal kepada diri Anda.
8. Bacalah isti’adzah dan basmalah.
“Apabila kamu membaca Al-Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada
Allah dari setan yang terkutuk.” (An-Nahl: 98). Basmalah dibaca saat awal
membaca surat di awal, kecuali surat At-Taubah. Membaca basmalah juga
dianjurkan saat Anda membaca Al-Qur’an di tengah surat dan ketika Anda memutus
bacaan karena ada keperluan kemudian meneruskan bacaan Anda. Membaca basamalah
adalah tabarruk (mencari berkah) dan tayammun (mencari rahmat) dengan menyebut
nama Allah swt.
9. Kosongkan jiwa Anda dari hal-hal yang menyita
perhatian, kebutuhan, dan tuntutan yang harus dipenuhi sebelum membaca
Al-Qur’an. Jika tidak, semua itu akan terbayang saat Anda membaca Al-Qur’an.
Pintu tadabbur pun tertutup. Jadi, selesaikan dulu urusan Anda jika sedang
lapar, haus, pusing, gelisah, kedinginan, atau ingin ke toilet. Setelah itu,
baru baca Al-Qur’an dengan haqul tilawah.
10. Saat membaca, batasi pikiran Anda hanya
kepada Al-Qur’an saja. Pusatkan pikiran, buka jendela pengetahuan, dan
tadabburi ayat-ayat dengan sepenuh jiwa, perasaan, cita rasa, imajinasi,
pemikiran, dan bisikan hati. Dengan begitu, Anda akan merasakan limpahan rahmat
dan lezatnya membaca Al-Qur’an.
11. Hadirkan kekhusyu’an. Menangislah saat
membaca ayat-ayat tentang azab. Hadirkan azab itu begitu nyata dalam
penglihatan Anda dengan menyadari dosa-dosa dan maksiat yang masih lekat dengan
diri Anda. Jika Anda tidak mampu berbuat seperti itu, tangisilah diri Anda yang
tidak mampu tersentuh dengan ayat-ayat yang menggambarkan kedahsyatan azab
neraka.
12. Rasakan keagungan Allah swt. Yang Mahabesar
yang dengan kemurahannya memancarkan nikmat dan anugerah-Nya kepada Anda.
Pengagungan ini akan menumbuhkan rasa takzim Andfa kepada Allah dan Kalam-Nya.
Dengan begitu interasi, tadabbur, dan tarbiyah Anda dengan Al-Qur’an akan
memberi bekas, makna, hakikat, pelajaran, dan petunjuk yang sangat luar biasa
manfaatnya.
13. Perhatikan ayat-ayat untuk ditadabburi.
Pahami maknanya. Resapi hakikat-hakikat yang terkandung di dalamnya. Kaitkan
juga dengan berbagai ilmu, pengetahuan, dan pelajaran yang bisa menambah
pengayaan Anda tentang ayat-ayat tersebut. Inilah tujuan tilawah. Tilawah tanpa
tadabbur, tidak akan melahirkan pemahaman dan memberi bekal apa pun pada Anda.
Al-Qur’an hanya sampai di tenggorokan Anda. Tidak sampai ke hati Anda.
14. Hanyutkan perasaan dan emosi Anda sesuai
dengan ayat-ayat yang Anda baca. Bergembiralah saat membaca kabar gembira.
Takutlah saat membaca ayat peringatan dan tentang siksaan. Buka hati saat
membaca ayat tentang perintah beramal. Koreksi diri saat bertemu tilawah Anda
membaca sifar-sifat orang munafik. Resapi ayat-ayat yang berisi doa. Dengan
begitu hati Anda hidup dan bergetar sesuai dengan sentuhan setiap ayat. Inilah
ciri orang beriman yang sejati dengan imannya (Al-Anfal: 2).
15. Rasakan bahwa diri Anda sedang diajak
berbicara Allah swt. lewat ayat-ayat-Nya. Berhentilah sejenak saat bertemu
dengan ayat yang didahului dengan kalimat “Wahai orang-orang yang beriman…, hai
manusia….” Rasakan setiap panggilan itu hanya untuk Anda. Dengan begitu
lanjutan ayat yang berisi perintah, larangan, teguran, peringatan, atau arahan
akan dapat Anda respon dengan baik. Kami dengar dan kami taat. Bukan kami dengarin
lalu kami cuekin.
0 Response to "Adab Agar Tilawah Kita Memberi Bekas"
Posting Komentar