Sekarang, bayangkan beberapa situasi ini sebentar. Anda harus MEMILIH
melalui salah satu dari dua PILIHAN jalan. Anda MEMILIH salah satunya.
Anda temui kemacetan yang luar biasa! Atau Anda duduk di sebuah
restoran, ingin MEMILIH makanan dari menu yang belum Anda kenal dengan
baik. Anda MEMILIH salah satu makanan di situ. Ternyata makanan tersebut
tidak enak dan mengecewakan sekali!
Atau Anda berada di depan sebuah rak roti. Di depan Anda puluhan PILIHAN
roti dengan berbagai rasa, bentuk, warna. Anda MEMILIH beberapa, dan
ternyata PILIHAN Anda tersebut tidak Anda sukai!
Atau Anda harus MEMILIH di antara tawaran dari beberapa perusahaan yang
sama menariknya. Anda MEMILIH salah satunya, dan ternyata tidak menyukai
PILIHAN Anda tersebut kemudian! Bahkan setelah Anda keluar dengan cepat
dan MEMILIH yang berikutnya, ternyata sama tidak menariknya!
Atau Anda MEMILIH seorang pasangan hidup. Dari sekian banyak PILIHAN
yang ada, Anda MEMILIH satu. Ternyata ia tidak seperti yang Anda
bayangkan dan inginkan sebenarnya! Bahkan jauh dari itu!
Atau Anda MEMILIH sebuah taksi, ternyata Anda dirampok. Anda MEMILIH
sebuah transaksi bisnis dan ternyata Anda ditipu. Anda MEMILIH seorang
karyawan, ia ternyata merugikan Anda. Anda berinvestasi ternyata rugi
besar.
Apa yang Anda lakukan dengan berbagai PILIHAN Anda yang tidak sesuai?
Apakah itu PILIHAN yang buruk? Apakah Anda memang seharusnya bisa
MEMILIH lebih baik dan bijak? Apakah kalau Anda punya faktor pendukung
dalam MEMILIH, Anda bisa MEMILIH lebih tepat? Apakah kalau Anda punya
waktu lebih banyak untuk berpikir Anda akan MEMILIH dengan lebih sesuai?
Menarik untuk memikirkan faktor ‘if only’, atau ‘seandainya’, atau
‘kalau saja’, atau ‘apabila’, dan sejenisnya. Lalu, kalau ternyata
PILIHAN Anda dari semua kasus di atas tepat atau sesuai untuk beberapa
waktu, apakah Anda perlu juga memikirkan bahwa seharusnya Anda bisa
MEMILIH dengan lebih baik lagi? Bahwa seharusnya bisa lebih baik? Bahkan
kalau ternyata PILIHAN tersebut sampai beberapa saat terlihat atau
dirasakan benar, apakah penilaian benar tersebut sudah pasti akan
bertahan selamanya? Bagaimana kalau tiba-tiba terjadi perubahan dan
beberapa bulan atau tahun kemudian, dan Anda menilai bahwa PILIHAN
tersebut salah? Apakah itu hanya salah saat Anda menilai kemudian atau
memang sudah salah dari awal?
Mungkin Anda tahu bahwa NLP menawarkan sebuah PILIHAN berpikir dalam
sebuah presuposisi: “KEPUTUSAN dibuat berdasarkan PILIHAN terbaik saat
itu“, atau dengan kata lain sebenarnya “Manusia membuat KEPUTUSAN
terbaik di setiap titik KEPUTUSAN“. Betulkah?
Bagi saya, ini sebuah tawaran berpikir yang FLEKSIBEL. Karena sebetulnya
kita masing-masing memang berbuat yang terbaik untuk MEMILIH dan
MEMUTUSKAN. Walau kita mengatakan kita seharusnya bisa lebih baik,
seharusnya bisa lebih berusaha, dan sejenisnya, dengan apapun data,
informasi, pemikiran yang kita punyai SAAT ITU, kita MEMILIH yang
terbaik! Dan garis bawahi SAAT ITU! Sedetik saja kemudian variabel baru
bisa muncul. Fakta baru bisa terkuak.
PILIHAN lain bisa terungkap. Tapi semua itu di SAAT setelahnya, bukan
SAAT ITU. PILIHAN kita salah? Mungkin, tapi kita nilai ‘salah’ hanya
SAAT kita melihat dan merasakannya di SAAT setelah KEPUTUSAN. Pada saat
kita MEMILIH, itu tepat. Ini seperti keunikan ‘waktu’. Apakah ada
‘sekarang’? Sebab begitu kita pikirkan sesuatu sebagai ‘sekarang’, ia
sudah menjadi ‘masa lalu’.
Salah satu cara sehat dalam memikirkan PILIHAN adalah melihat dan
merasakannya sebagai sesuatu yang KONTEKSTUAL. Apakah Anda MEMILIH
pekerjaan yang salah? Mobil yang salah? Investasi yang keliru? Pasangan
yang ngaco? Mungkin saja. Karena Anda menggunakan pandangan dan perasaan
SAAT INI. SAAT Anda MEMILIH dulu, itu tepat sekali! Dan kalaupun Anda
merasa bahwa PILIHAN Anda tepat SAAT INI, darimana Anda tahu bahwa di
masa mendatang Anda tidak akan melihat dan merasakannya sebagai PILIHAN
yang salah?
Sederhananya, PILIHAN Anda bisa dilihat dan dirasakan tepat SEKARANG,
bisa salah NANTI. Bisa salah SEKARANG, bisa tepat NANTI. Lalu?
Anda bisa MEMILIH antara: KOMIT pada PILIHAN tersebut atau GANTI
PILIHAN. Ini juga sebuah PILIHAN, by the way. Setelah Anda GANTI PILIHAN
pun, Anda bisa merasa bahwa PILIHAN untuk GANTI PILIHAN adalah salah.
Atau setelah Anda MEMILIH untuk KOMIT pun Anda bisa melihat sebagai
PILIHAN yang salah. Lalu?
Ya itu tadi. Siklusnya bisa berputar-putar hanya seputar dua PILIHAN
tadi; KOMIT pada PILIHAN awal lagi, atau GANTI PILIHAN lagi. Setelah
itu? Ya tinggal PILIH, mau terus GANTI PILIHAN, atau mau terus KOMIT.
Setelah itu? ENJOY saja dan tidak dibuat susah bro and sis..
Salam hormat,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Bagaimana Anda Harus Memilih"
Posting Komentar