Salah satu ciri masyarakat sekuler adalah memisahkan
urusan dunia dengan urusan agama. Agama pada satu sisi dan dunia pada
urusan (sisi) yang lain. Agama adalah urusan akhirat, berbeda dengan
dunia. Masyarakat sekuler menganggap bahwa agama tidak ada kaitan dengan
urusan dunia mereka, agama adalah urusan pribadi.
Ungkapan-ungkapan yang sering dimunculkan oleh kelompok sekuler ini
adalah: JANGAN BAWA-BAWA AGAMA DALAM URUSAN POLITIK. Bagi mereka
berpolitik tidak perlu agama, tidak perlu aturan agama, tidak perlu
dibingkai dengan nilai agama, sehingga wajar politik itu menjadi sesuatu
yang kotor. Kotor karena perilaku politikusnya yang jauh dari
nilai-nilai agama. Akibatnya dusta dalam politik itu biasa, mencaci
orang lain biasa, menyikut orang lain itu biasa, korupsi itu biasa.
Bagi kelompok sekuler kenapa agama harus dijauhkan dari politik? biar
mereka bisa korupsi, bisa menjelekkan orang lain, bisa menyikut orang
lain, bisa menghancurkan lawan tanpa diatur-atur oleh agama. Sehingga
mereka sangat alergi sekali jika ada orang atau kelompok yang menjadikan
agama sebagai bingkai dalam kehidupan dunia mereka, salah satunya dalam
berpolitik. Bagi mereka itu aneh, masak politik digabung-gabung dengan
agama. Sama anehnya, Setan digabung dengan malaikat.
Padahal kalau kita baca kitab suci Al-quran, disana dijelaskan bahwa:
“….Masuklah kedalam Islam itu secara keseluruhan..”. Artinya: beragama
itu dalam seluruh aspek kehidupan, ya pribadi, ekonomi, politik, sosial,
pendidikan, budaya, semuanya. Apapun aspek kehidupan harus dibingkai
dengan nilai-nilai agama, sehingga terhindar dari kemudharatan dan
kehancuran.
Jangankan politik yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak,
dalam agama untuk masuk kamar kecil (wc) aja ada aturannya. Makan dan
minum, cara berpakaian, bagaimana tata cara menerima tamu dan seterusnya
semua ada aturan dalam agama.
Jadi faham yang mengatakan bahwa agama jangan dibawa-bawa dalam urusan
dunia, jelas adalah faham yang keliru dan awalnya faham ini hanya
dipakai oleh orang-orang yang tidak mengenal dan menganut agama
(atheis). Bagi penganut atheis, agama memang tidak perlu ada, bagi
mereka Tuhan tidak ada, karena kehidupan ini berlangsung autopilot
(berjalan dengan sendirinya). Dan bagi penganut faham atheis kehidupan
ini hanya kehidupan dunia saja, tidak ada kehidupan setelahnya
(akhirat).
Tapi apakah orang-orang yang mengaku beragama juga memiliki faham
seperti itu? kehidupan ini autopilot? tidak ada yang mengaturnya? tidak
ada yang menciptakannya? tidak ada kehidupan akhirat? tidak ada masa
pertanggungjawaban perbuatan diatas dunia? tidak ada hisab? termasuk
semua urusan manusia diserahkan saja kemana manusia terserah mereka mau
melakukan apa saja? tidak aturan yang perlu dipatuhi? silahkan kita
berfikir masing-masing.
Wallahu’alam bissawab
0 Response to "Politik itu Bagian dari Agama"
Posting Komentar