Tanggal 25 November diperingati sebagai hari guru nasional. Hari Guru Nasional diperingati bersama hari ulang tahun PGRI (Persatuan
Guru Republik Indonesia). Hari Guru Nasional bukan hari libur resmi, dan
dirayakan dalam bentuk upacara peringatan di sekolah-sekolah dan
pemberian tanda jasa bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.
Guru di Indonesia dianggap sebagai pahlawan tanda tanda jasa.
Sebuah hari yang digunakan untuk
mengenang para pahlawan insan cendekia yang telah tiada. Mereka
berkorban tanpa mengharapkan imbalan, dan terus berjuang dalam
menjalankan amanah undang-undang dasar yaitu mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Hari guru ditetapkan oleh pemerintah setiap tanggal 25 Nopember,
sebuah tanggal di mana organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia
(PGRI) dilahirkan. Kita berharap organisasi guru seperti PGRI lebih baik
lagi dalam melayani para anggotanya. Hal yang terpenting jangan jadikan
PGRI sebagai kendaraan politik, dan mereka yang menjadi dosen sebaiknya
membentuk organisasi sendiri. Sebab guru dan dosen memiliki tempat
mengajar yang berbeda. Guru di sekolah dan dosen di perguruan tinggi.
Begitu banyak organisasi guru. Kalau
dihitung jumlahnya bisa lebih dari 20 organisasi. Sebagai guru sekolah
swasta, saya lebih memilih organisasi Ikatan Guru Indonesia
(IGI) sebagai ladang amal saya dalam berbagi ilmu pengetahuan dan
pengalaman. Hal ini dikarenakan program kerja IGI sangat jelas yaitu
melakukan gerakan guru melek internet, dan menjadikan guru mampu
menulis.
Ikatlah ilmu dengan menuliskannya, begitulah pesan khalifah sayidina Ali bin Abi Thalib. Dengan menulis, ada pesan yang disampaikan, dan dengan menulis ada tabungan kata-kata hikmah yang dapat disimpan menuju keabadian.
Apalagi dengan cepatnya perkembangan teknologi saat ini, khususnya
internet harus membuat guru mampu merubah cara belajarnya. Dari cara
belajar yang tidak hanya di dalam kelas, menjadi cara belajar di luar
kelas. Para guru diharapkan mampu memanfaatkan internet sebagai media
pembelajaran. Dengan begitu mutu atau kualitas pembelajaran menjadi
lebih baik dan tersebar dengan cepat informasinya kepada rekan-rekan
guru lainnya.
Guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Mulai dari merencanakan, melaksanakan, dan menilai hasil proses pembelajaran. Pasal 4 UU No. 14 tahun 2005
tentang guru dan dosen menegaskan bahwa, guru sebagai agen pembelajaran
berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Untuk dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik, guru wajib untuk memiliki syarat
tertentu, salah satu di antaranya adalah kompetensi.
Kompetensi diartikan oleh Cowell
(1988) sebagai suatu kemahiran yang bersifat aktif. Kompetensi
merupakan satu kesatuan utuh yang menggambarkan potensi, pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang dinilai, yang terkait dengan profesi guru.
Selain
kompetensi, harus ada komitmen dan dedikasi yang tinggi dalam menjaga
sekolah agar tetap unggul. Komitmen dan dedikasi itu terlihat dari
perilaku guru yang senantiasa meningkatkan kemampuannya untuk terus
belajar sepanjang hayat. Konsisten dan tak pernah berhenti untuk belajar
dalam rangka mengembangkan potensinya menjadi guru profesional.
Guru sekarang harus saling bekerjasama,
dan jangan hanya asyik dengan pelajaran yang diampunya. Setiap ilmu akan
saling terhubung dan saling melengkapi sehingga tak ada lagi pelajaran primadona seperti mata pelajaran Ujian Nasional (UN) yang terkadang melupakan unsur seni dan kreativitas.
Peserta didik terlihat seperti robot
yang hanya mampu mengerjakan soal-soal ujian tanpa tahu maknanya.
Mereka tak mengerti dan memahami untuk apa mereka belajar. Mereka hanya
berharap nilai yang tinggi, tanpa budi pekerti yang luhur dan pada
akhirnya membuat peserta didik kehilangan karakter unggul menjadi
pemimpin masa depan. Kita pun tak mampu memikat generasi cerdas dan
kreatif menjadi guru (Opini Kompas, Sabtu 26 Nopember 2011).
Di hari guru, mari semua guru bersatu untuk maju. Tak perlu saling tuding dan menyalahkan. Mari kita benahi lubang-lubang menganga
dalam dunia pendidikan kita. Kegotong royongan harus senantiasa dijaga,
dan pengamalan pancasila harus benar-benar nyata terimplementasikan
dalam diri seorang guru. Penerapan pendidikan karakter haruslah
mengikuti ajaran agama. Seorang guru sebaiknya memiliki sifat kenabian
yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan sifat Sidiq,
Tabligh, Amanah, dan Fathonah (STAF) seharusnya para guru mampu
memberikan keteladanan kepada para peserta didiknya.
Jadilah guru tangguh berhati cahaya.
Hilangkan keluh kesah, dan mulailah introspeksi diri. Bila penghasilan
guru belum memadai, teruslah belajar secara mandiri, dan teruslah
memperbaiki diri dengan berbagai pelatihan-pelatihan yang membuat guru
akhirnya memiliki keterampilan penting di abad 21. Salah satu
keterampilan itu adalah para guru mampu menciptakan informasi di internet.
Mind set para guru sudah harus berubah. Dari pencari informasi menjadi produsen informasi. Oleh karena itu, gerakan guru menulis
sangat tepat agar para guru mampu mengikat ilmunya dan membagikannya
kepada khalayak ramai. Dunia pendidikan kita memerlukan konten-konten
edukasi agar peserta didik tak terlalu asyik bermain games.
Peserta didik kita sangat haus akan
informasi, namun sayangnya belum banyak konten-konten edukasi yang
dibuat oleh para guru. Kinilah saatnya kita belajar dan memanfaatkan ICT
atau TIK dalam pembelajaran. Manfaatkan blog sebagai sarana media
pembelajaran. Minimal dapat mampu meningkatkan minat baca peserta didik kita.
Tak ada gading yang tak retak. Tak ada
guru yang sempurna. Kita menyadari kekurangan kita masing-masing sebagai
guru. Salah satu kekurangan itu adalah guru pelit beli buku dan sangat jarang mengupdate diri
dengan banyak membaca. Banyak rekan-rekan guru yang kurang membaca dan
membeli buku-buku terbaru untuk meningkatkan wawasan berpikirnya.
Membeli buku seolah-olah menjadi urusan sekolah, dan kita sebagai guru
kurang menyadari akan pentingnya buku sebagai cahaya ilmu.
Bapak dan ibu guru yang saya sayangi dan banggakan. Di hari guru yang berbahagia ini, mari kita tingkatkan kualitas diri.
Terus belajar sepanjang hayat, dan memperbaiki cara-cara lama dalam
pembelajaran dari guru konvensional menuju guru profesional.
Guru profesional adalah guru yang mampu
memahami tugas dan fungsinya sebagai guru. Guru harus mampu mendidik,
merencanakan pembelajaran yang kreatif, menilai peserta didiknya dengan
cermat, dan mengenal potensi unik peserta didik.
Selamat hari guru! Jadilah guru tangguh berhati cahaya.
Guru yang mampu menyinari dunia dengan cahaya hatinya. Guru yang
senantiasa memperbaiki diri dan melayani peserta didiknya dengan
keikhlasan hati. Kasih sayang, rasa empati, dan rasa mencintai harus ada
dalam dunia pendidikan kita. Peserta didik harus merasakan bahwa
sekolah itu menyenangkan dan dapat menjadi rumah kedua bagi mereka. Sekolahku adalah rumah keduaku.
Rapat Pengurus IGI Bekasi. Sumber: Koleksi Pribadi
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2012 dan HUT ke-67 PGRI dilaksanakan pada :
Hari : Minggu *)
Tanggal : 25 November 2012
Pukul : 08.00 - selesai (waktu setempat)
*) Pelaksanaan Upacara dapat dilaksanakan hari Senin, 26 November 2012
0 Response to "Selamat Hari Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa"
Posting Komentar