Setiap muslim menginginkan dirinya menjadi orang shaleh. Maka langkah
utama untuk mewujudkannya adalah interaksi dengan Al Quran. Hanya
orang-orang yang maksimal interaksinya dengan Al Quran yang bisa menjadi
orang shaleh. Sebaliknya, orang yang sangat minim interaksinya dengan
Al Quran mustahil akan menjadi orang shaleh.
Interaksi dengan
Al Quran adalah dalam bentuk membacanya, mempelajarinya, memahaminya,
menghafalnya, mengamalkannya dan mengajarkan/mendakwahkannya kepada
orang lain. Bila mayoritas atau semua bentuk interaksi ini ada dalam
setiap hari seorang muslim, maka itu merupakan bentuk interaksi
maksimal. Bila sebaliknya, maka itulah interaksi yang minim.
“Sesungguhnya Al Quran ini memberi petunjuk ke jalan yang paling lurus
dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan
kebajikan, bahwa mereka mendapat pahala yang besar”. (Terjemahan QS Al
Isra’: 9) Al Quran adalah kebenaran mutlak “yang tidak akan
didatangi oleh kebathilan baik dari depan maupun dari belakang (pada
masa lalu dan masa yang akan datang) yang diturunkan dari Tuhan Yang
Maha Bijaksana dan Maha Terpuji.“ (terjemahan QS Fusshilat: 42)
Rasulullah telah menegaskan bahwa orang terbaik adalah yang mempelajari
Al Quran dan mengajarkannya (Makna HR Bukhari dan Muslim dari Utsman
bin Affan)
Al Quran adalah kitab suci yang di dalamnya terdapat
cerita tentang masa lalu, berita tentang masa yang akan datang,
hukum-hukum antara sesama manusia. Dialah kata putus yang tidak
main-main. Barang siapa yang meninggalkannya karena keangkuhan pasti
akan Allah hancurkan. Siapa yang mencari petunjuk kepada selainnya pasti
akan Allah sesatkan. Dialah tali Allah yang teramat kuat. Dialah dzikir
yang mulia (peringatan yang paling hikmah), Dialah jalan yang lurus.
Dengannyalah hawa nafsu tak akan menyimpang, lidah tidak akan tersalah
dan para ulama tak akan pernah kenyang. Dia takkan lapuk karena
banyaknya yang membantah/menolaknya. Keajaibannya (mukjizatnya) tidak
akan pernah habis. Dialah yang langsung diimani oleh kaum jin ketika
mereka baru saja mendengarkannya. Siapa yang berkata dengan Al Quran
pasti akan jujur/benar, siapa yang mengamalkannya pasti mendapat pahala,
siapa yang berhukum kepadanya pasti akan adil, dan siapa yang berdakwah
kepadanya pasti akan ditunjuki ke jalan yang lurus”. (Makna dari HR
Tirmidzi, Tabrani, Ad Daarimi dari Ali bin Abi Thalib).
Yang
paling butuh kepada interaksi maksimal dengan Al Quran adalah aktivis
dakwah. Sebab, Al Quranlah yang akan menjaganya dari futur dan
kesalahan, menguatkannya dari kelemahan dan kelalaian, membimbingnya
dalam menapaki beratnya jalan dan beban dakwah, membentenginya dalam
menghadapi cobaan dan godaan. Bila aktifis dakwah minim interaksi dengan
Al Quran dan hanya mengandalkan fikrah dan hamasahnya saja, niscaya ia
akan tumbang di jalan dakwah atau berdakwah ke jalan yang salah. Wallahu
a’laa wa a’lam bishshawab.
0 Response to "Menjadi Orang Sholeh"
Posting Komentar